InfoBankNews.com–Bank Indonesia (BI) mematok target pangsa pasar perbankan
syariah bisa masuk kisaran 5,25% hingga 6,25% pada 2014, memanfaatkan kondisi
perbankan konvensional yang diarahkan untuk mengerem pertumbuhannya.
“Industri keuangan syariah menghadapi
banyak halangan. Mudah-mudahan di tahun depan dapat tercapai yang diperkirakan
antara 5,25-6,25%,” ucap Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, di
Gedung BI, Jakarta, Senin, 16 Desember 2013.
Pada tahun depan, bank sentral kembali
menetapkan tiga skenario, yakni pesimis, moderat dan optimis. Untuk skenario
pesimis, total aset perbankan syariah dipatok Rp255,21 triliun, dana pihak
ketiga (DPK) Rp209,66 triliun dan pembiayaan Rp216,72 triliun.
Untuk skenario moderat, aset dipatok
Rp283,57 triliun, DPK 220,69 triliun dan pembiayaan Rp228,13 triliun. Sementara
untuk skenario optimis aset diproyeksi mencapai Rp311,92 triliun, DPK Rp232,82
triliun dan Rp239,54 triliun.
“Proyeksi di Departemen Perbankan
Syariah menggunakan asumsi makro, namun tetap berdasarkan business plan bank.
Tapi memang (realisasi) tidak selalu sesuai dengan apa yang ada dalam rencana
bisnis,” sambung Direktur Eksekutif Perbankan Syariah BI Edy Setiadi.
Ia menambahkan, untuk mendukung
pengembangan perbankan syariah ke depan bank sentral akan merilis aturan
kelembagaan, di mana bank umum syariah dan unit usaha syariah bisa memanfaatkan
jaringan kantor induk usaha bank konvensionalnya secara langsung. Seperti
diketahui, saat ini untuk membuka office channeling di jaringan bank
induk konvensional, bank syariah atau unit usaha syariah harus lebih dahulu
menghadirkan kantor cabang syariah terlebih dahulu. (*)
0 comments:
Post a Comment